Fungsi String pada Microsoft Excel

No Comments



Pada postingan sebelumnya, membahas mengenai fungsi-fungsi pada Microsoft Excel yaitu MAX, MIN, AVEGARGE, SUM, ALAMAT ABSOLUT dan ALAMAT RELATIF semua itu dinamakan fungsi statistic (fungsi penjumlahan) untuk melakukan perhitungan data yang sudah dibuat. Pada postingan kali ini akan membahas  fungsi string. Fungsi string digunakakan untuk mencari, menuliskan sejumlah karakter atau digit angka dari suatu data.
Beberapa fungsi string diantaranya yaitu LEFT, RIGHT, MID, UPPER, LOWER, dan CONCATENATE.
1.     LEFT, berfungsi untuk mengambil sejumlah karakter atau digit dari kiri. Format penulisannya adalah =LEFT(Sel,x), x diisi angka yang merupakan pernyataan jumlah karakter yang diambil dari kiri. Contoh: pada sel C3 kita ketik data misalkan PANCASILA, kemudian kita pindah kursor di sel G4 dan ketik fungsi di formula bar =LEFT(C3,5) selanjutnya enter hasilnya menjadi PANCA.
2.        RIGHT, berfungsi untuk mengambil sejumlah karakter atau digit dari kanan. Format penulisannya adalah =RIGHT(Sel,x), x diisi angka yang merupakan pernyataan jumlah karakter yang diambil dari kanan. Contoh pada sel C3 kita ketik data misalkan REPUBLIK, kemudian kita pindah kursor disel G5 dan ketik fungsi di formula bar =RIGHT(C3,6) selanjutnya enter hasilnya menjadi PUBLIK.
       

3.        MID, berfungsi untuk mengambil sejumlah karakter atau digit dari tengah sejumlah karakter. Format penulisannya adalah =MID(Sel,x,y), x diisi angka untuk posisi awal karakter yang akan diambil, y menunjukan jumlah karakter yang akan diambil. Contoh: pada sel C3 kita ketik data misalkan INDONESIA, kemudian kita pindah kursor disel G6 dan buat fungsi di formula bar =MID(C3,4,3) selanjutnya enter hasilnya menjadi ONE.

4.    UPPER, berfungsi untuk mengubah hurup kecil menjadi kapital semua. Format penulisannya adalah =UPPER(Sel). Contoh: kita buat data pada sel C3 misalkan kepulauan, kemudian pindah kursor di sel G7 dan ketik fungsi di formula bar =UPPER(C3) selanjutnya enter dan hasilnya menjadi KEPULAUAN.

5.        LOWER, berfungsi untuk mengubah huruf kapital menjadi huruf kecil semua. Format penulisannya adalah =LOWER(Sel). Contoh: kita buat data pada sel C3 misalkan BHINEKA TUNGGAL IKA, kemudian pindah kursor di sel G8 dan ketik fungsi di formula bar =LOWER(C3) selanjutnya enter dan hasilnya menjadi bhineka tunggal ika.

6.        CONCATENATE, berfungsi untuk menggabungkan beberapa data dari beberapa cell. Format penulisannya adalah =CONCATENATE(text1,text2,…).
Contoh: kita buat data pada sel C3 BHINEKA sel D4 TUNGGAL sel E4 IKA, kemudian pindah kursor di sel G4 dan ketik fungsi di formula bar =CONCATENATE(C3,D3,E3) selanjutnya enter dan hasilnya menjadi  BHINEKATUNGGALIKA.
Catatan: untuk format penulisan LEFT, RIGHT,MID dan CONCATENATE dapat disesuaikan, jika tanda koma (,) tidak dapat menghasilkan karakter data yang kita cari  maka  digunakan tanda titik koma (;). Misalnya =LEFT(B3;5) tidak  dapat menghasilkan karakter yang kita cari, maka diganti menjadi =LEFT(B3,5) dan begitupun sebaliknya.
Demikian cara penggunaan Fungsi String pada Microsoft Excel semoga bermanfaat..
SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN

No Comments



  1. System bilangan
System bilangan merupakan tata aturan atau susunan dalam menentukan nilai suatu bilangan antara lain system decimal , biner ,hexa desimal, dan oktal
  

   * Beberapa system bilangan :
  • Bilangan desimal
Bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki basis 10
bilangan tersebut adalah 0.1.2.3.4.5.6.7.8.9 (r=10)

  •  bilangan biner
bilangan biner adalah bilangan yang memiliki basis 2
bilangan tersebut adalah 0 dan 1 (r=2)

  •  bilangan octal adalah bilangan yang memiliki basis 8
bilangan tersebut adalah 0.1.2.3.4.5.6.7 (r=8)

  •  bilangan hexa decimal
bilangan hexa decimal adalah bilangan yang memiliki basis 16
bilangan itu adalah 0.1.2.3.4.5.6.7.8.9.A.B.C.D.E.F( r=16)


   2.  konversi bilangan

  •  konversi bilangan decimal ke bilangan biner
nilai bilangan decimal dibagi dengan 2 , pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan sisa hasil pembagian adalah bentuk bilangan biner dari nilai decimal




contoh :
ubah bilangan decimal 9 ke bentuk bilangan biner

jawab = 9:2= 4 1
4:2= 2 0
2:2= 1 0


  •  Konversi bilangan biner ke bilangn decimal
Setiap urutan nilai bilangan biner di jumlahkan dengan terlebih dahulu nilai biner

Contoh :
ubah bilengan biner 1001 ke dalam bilangan decimal

1001(2)= . . . (10)

=(1*23 )+ (0*22) +(0*21) +(1*20)
=9

Adapun contoh contoh lain mengenai konversi bilangan decimal ke biner ataupun sebaliknya

11(10) = … (2)
15(10) =…. .(2)
10011(2 ) =… .(10)
100011(2) =… (10)

Jawab
11(10) = ….(2)
11:2=5 sisa 1
5:2=2   sisa 1 dibaca 1011
2:2=1   sisa 0



15(10)= …..(2)
15:2=7 sisa1
7:2= 3  sisa1 dibaca 1111
3:2= 1  sisa1


110011 (2) = … (10)
=(1*25)+(1*24)+(0*23)+(0*22)+(1*21)+(1*20)
=32+16+0+0+2+1
=51

100011 (2) =……..(10)
=(1*25)+(0*24)+(0*23)+(0*22)+(1*21)+(2*20)
=32+0+0+0+2+1
=35

  •  Konversi bilangan decimal ke bilangan oktal
Nilai bilangan decimal dibagi dengan 8 , pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan sisa hasil pembagian adalah bentuk bilangan octal dari nilai decimal

  • Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan decimal
Setiap urutan nilai bilangan heksa dihumlahkan dengan terlebih dahulu nilai heksa tersebut dikalikan denang bobot bilangan heksa decimal masing masing

Contoh :
Ubah bilangan heksa 9AF ke dalam bilangan decimal .

Jawab :
9AF = (9*162)+(A*161)+(F*160)
=(9*256)+(10*16)+(15*1)
=2304+160+15
=2479

  •  Konversi bilangan octal ke bilangan biner
Setiap digit bilangan octal dapat di presentasikan ke dalam 3 digit bilangan biner setiap digit bilangan octal diubah secara terpisah

Contoh :
Ubahlah bilangan octal 3527 kedalam bilagnan biner

3 5 2 7 = 011101010111
011 101 010 111




Constanta
1/4 1/2 1/1




  •  Konversi bilangan heksa decimal ke dalam bilangan biner
Setiap digit bilangan heksa dapat di presentasikan ke dalam 4 digit bilangan biner . setiap digit bilangan heksa dibah secara terpisah


Contoh
Ubalah bilangan heksa 2 ac ke dalam bilangan biner

2 A C =001010101100
0010 1010 1100

Constanta
1/8 1/4 1/2 1/1