
Kamu yang terbiasa bolak-balik Jakarta–Jogja lewat jalur selatan Jawa Tengah pasti gak asing lagi dengan nama Purworejo. Kabupaten yang berada di antara Kebumen dan Kulon Progo ini memang sering disinggahi oleh mereka yang melalui jalur selatan. Purworejo juga menjadi tanah kelahiran bagi beberapa tokoh nasional, seperti Pahlawan Revolusi Ahmad Yani dan Sarwo Edhie Wibowo, mertua mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yaitu Sarwo Edhie Wibowo .
Di balik  tenangnya kota Purworejo yang oleh orang-orang tuanya disebut sebagai  Kota Pensiunan ini, terdapat keelokan tersembunyi yang tentunya menggoda  untuk disinggahi. Apa aja sih potensi pariwisata yang dimiliki Kota  Pramuka ini? Yuk, kita telusuri sama-sama!
1. Purworejo punya beberapa pantai yang tak kalah cantiknya dengan Bali. Misalnya Pantai Jatimalang, destinasi favorit penduduk lokal

Pantai Jatimalang saat senja via aminuddinn83.wordpress.com
Berbeda dengan pantai-pantai yang ada di Pacitan  atau Gunung Kidul — yang umumnya berpasir putih serta tersekat-sekat  oleh perbukitan — pantai Purworejo biasanya panjang, luas, dan memiliki  pasir berwarna hitam atau cokelat, seperti halnya pantai-pantai  di  daerah Bantul maupun Kulonprogo. Salah satu pantai di Purworejo yang  paling terkenal adalah pantai Jatimalang.
Pantai ini gak begitu  jauh, cuma 18 km dari pusat kota, bisa ditempuh dengan angkot pula!  Selain merasakan deburan ombak besar khas pantai selatan, kamu juga akan  dimanjakan dengan beragam fasilitas bagi wisatawan.
Takut bermain  air laut? Ada kolam renang air tawar di pinggir pantai yang terbuat  dari terpal warna-warni. Kamu juga bisa mencoba mengendarai ATV  menyusuri pantai. Pun  tak perlu repot-repot mencari toilet maupun  penginapan karena semua itu sudah tersedia di sini. Kalau lapar, aneka  kuliner dari ikan segar tangkapan nelayan siap memanjakan lidahmu.
2. Nikmati nuansa pantai yang masih asri dan alami di Pantai Ketawang

Pantai Ketawang yang sunyi via adventrave.blogspot.com
Kalau  kamu ingin menikmati pantai yang masih asri dan alami di Purworejo,  datang aja ke Pantai Ketawang yang ada di  Desa Ketawang, Kecamatan  Grabag. Dengan menempuh perjalanan sejauh 22 km dari pusat kota, kamu  sudah bisa menikmati pantai yang masih jarang dikunjungi ini. Kalau  beruntung, kamu bisa menyaksikan warga setempat yang memacu kudanya di  sini.
3. Pesona ornamen indah di dinding perut bumi bisa kamu saksikan di Goa Seplawan

Goa Seplawan via www.nakarasido.com
Purworejo  juga memiliki goa alami yang menjadi salah satu daya tarik wisatanya.  Namanya Goa Seplawan. Goa ini terletak di  Desa Donorejo, Kecamatan  Kaligesing, sekitar 20 km dari pusat kota; kalau kamu melewati jalan  raya Purworejo–Jogja, papan penunjuk jalan ke goa ini pasti kelihatan.
Di  goa sepanjang kurang lebih 700 meter dan lebar sekitar 15 meter ini,  kamu bisa menjelajah sekalian mengamati indahnya berbagai ornamen alami  yang ada di dinding goa. Di luar goa, suasana hutan pinus yang sejuk dan  asri di lereng pegunungan Menoreh bakal bikin kamu betah berada di  kawasan ini. Apalagi, tak jauh dari sini terdapat sentra durian serta  kambing peranakan etawa khas Purworejo.
4. Buat kamu yang mencari panorama air terjun, ada Curug Silangit yang siap menjamumu dengan keelokannya
Tak  hanya pantai dan goa, Purworejo juga menyimpan sejumlah air terjun  dengan panorama yang menawan. Salah satunya adalah curug Silangit yang  terletak di  Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing. Air terjun ini  memiliki ketinggian 50 meter yang terbagi ke dalam tiga tingkatan.  Tingkatan pertama tingginya 30 meter, sementara dua tingkatan terakhir  masing-masing setinggi 10 meter.
Di dasar air terjun, terdapat kedung  atau kolam yang airnya sangat dalam. Kalau kamu gak bisa berenang,  lebih baik berhati-hati dan tetaplah berada di tepian. Untuk menuju ke  curug ini, aksesnya cukup mudah kok. Kamu bisa menaiki kendaraan pribadi  maupun angkutan umum.
5. Ada pula Curug Muncar, air terjun tersembunyi yang punya potensi luar biasa
Sebuah  air terjun yang luar biasa indah dan belum terjamah tangan-tangan  manusia menanti untuk  kamu sambangi di desa  Kaliwungu, kecamatan  Bruno, sekitar 45 menit dari pusat kota. Di ketinggian 900 meter dari  permukaan laut, suasana yang sejuk dan hijau akan menyergapmu. Di  sinilah kamu bisa menemukan Curug Muncar yang tingginya mencapai 40  meter ini.
Untuk mencapai curug ini, kamu mesti trekking selama  kurang lebih 30 menit. Tapi, sepanjang jalur trekking kamu akan disuguhi  dengan kesejukan dan panorama perbukitan yang menawan. Penasaran?
6. Indahnya panorama kota Purworejo dari ketinggian bisa kamu nikmati dari puncak bukit Geger Menjangan
Nah,  kalau kamu menginginkan keindahan puncak bukit dengan panorama lanskap  kota Purworejo di bawah kakimu, kamu bisa menemukannya di puncak bukit  Geger Menjangan. Bukit ini berada tak jauh dari pusat kota, tepatnya  berada di dekat kolam renang Artha Tirta.
Untuk sampai ke puncak,  kamu mesti menapaki ratusan anak tangga terlebih dulu. Sesampainya di  atas kamu akan menemukan sebuah pendopo yang berfungsi sebagai gardu  pandang. Setelah bersusah payah, nikmatilah panorama lanskap kota  Purworejo yang terhampar di depan mata kamu.
7. Hutan wisata Kusumo Asri: pesona wanawisata yang dimiliki Purworejo layak untuk dinikmati
Jika  kamu ingin menikmati wisata hutan di Purworejo, hutan wisata Kusumo  Asri adalah tempat yang pas untuk kamu tuju.  Selain  hutan pinus yang  menarik untuk disusuri, kawasan ini juga ditunjang dengan beragam  fasilitas, seperti bumi perkemahan, serta wahana outbound. Kawasan  ini juga mempunyai kebun binatang mini yang pastinya bisa memikat hati  anak-anak yang berkunjung kemari. Agar bisa menikmati keindahan kawasan  ini, langsung aja deh datang ke  Desa Mayungsari, Kecamatan Bener.
8. Selain alam yang mempesona, Purworejo juga memiliki objek wisata sejarah yang gak kalah menarik. Datang saja ke Museum Tosan Aji di pusat kota

Koleksi Museum Tosan Aji via mumiro29.blogspot.com
Tertarik  dengan peninggalan sejarah berupa benda-benda pusaka?  Sambangi Museum  Tosan Aji yang terletak di selatan alun-alun Purworejo ini. Museum ini  disebut juga sebagai Museum Pusaka karena sebagian besar koleksinya  berupa Tosan Aji, yaitu  senjata-senjata pusaka yang bersejarah  yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Ada lebih dari seribu bilah  senjata pusaka yang dipamerkan, mulai dari keris, pedang, tombak, maupun  senjata lainnya.
Tak hanya itu, museum ini juga memamerkan  koleksi berbagai benda cagar budaya yang ditemukan di wilayah Purworejo,  seperti gamelan, prasasti, arca, sampai fosil. Yang jelas, museum ini  menawarkan pengalaman unik yang mungkin gak kamu dapat di tempat lain.
9. Pernah bertanya-tanya bedug terbesar di dunia ada di mana? Jawabannya: di Purworejo!
Alun-alun  Purworejo yang menjadi ruang publik warganya ini konon adalah yang  terluas di pulau Jawa, dengan luas mencapai 6 hektar. Di kawasan inilah  kegiatan pemerintahan dan keagamaan berlangsung. Dari Museum Tosan Aji,  kamu bisa berjalan kaki ke utara menuju Masjid Agung Purworejo atau  Masjid Darul Muttaqien untuk melihat sebuah bedug istimewa yang diklaim  sebagai yang terbesar di dunia.
Bedug Kyai bagelen atau yang  dikenal dengan Bedug Bagelen ini memang bedug terbesar yang dibuat tahun  1834 dengan cara melubangi kayu jati utuh, jadi bukan dari kayu yagn  disambung. Kebayang gak pohonnya sebesar apa? Konon, kayu jati yang  digunakan untuk membuat bedug ini adalah pohon berusia ratusan tahun  yang dikeramatkan. Wuihh.
10. Mumpung di Purworejo, tentu belum lengkap kalau kamu belum menyaksikan kesenian Tari Dolalak yang luwes dan unik
Bila  mampir ke Purworejo, jangan lewatkan untuk menonton tari kesenian khas  Purworejo yang bernama Tari Dolalak. Tari Dolalak sendiri merupakan  kesenian yang ada sejak zaman Belanda. Nama “dolalak” sendiri berasal  dari not do dan la, karena dulunya tarian ini menggunakan alat musik yang hanya memiliki dua nada.
Tari  Dolalak terkenal dengan kostumnya yang unik, yaitu kostum yang  bentuknya berasal dari seragam serdadu Belanda, lengkap dengan topi pet,  celana pendek, serta kaus kaki. Penari juga kerap menggunakan kacamata  hitam, terutama pada kondisi trance di mana penari bisa menari  hingga berjam-jam tanpa henti. Tarian ini biasanya ditampilkan pada  perhelatan lokal maupun event nasional di Purworejo.
Ternyata  Purworejo punya sisi pariwisata yang menarik, ‘kan? Boleh tuh kalau kamu  berniat menjadikannya destinasi liburanmu selanjutnya.
Jika anda mampir ke Purworejo jangan lupa abadikan momen yang menarik ya guys :)
Ini ada Rekomendasi Produk buat kamu :


Sumber: http://www.hipwee.comIni ada Rekomendasi Produk buat kamu :


 







Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.