Tidak Seperti Yang Diduga Banyak Orang
Setelah saya membaca buku ini, saya menjadi teringat dengan kisah nyata Bill Gates. Ada kesamaan? Ya, menurut pandangan saya ada kesamaan. Keduanya merintis bisnis pada usia yang hampir sama dan meraih sukses dalam waktu cepat. Reza Nurhilman (Presiden Maicih) mirip dengan Bill Gates, keduanya bisa membangun sebuah bisnis dan meraih sukses dalam waktu yang sangat singkat (hitungan tahun). Jika Bill Gates menjadi orang terkaya sekarang, bagaimana dengan Reza Nurhilman? Kita lihat saja nanti.Yang menjadi perhatian saya, banyak orang yang berpikir dan berharap, bahwa bisa membangun bisnis besar hanya dengan waktu 2 tahun seperti Reza ini. Betulkah?
Tentu saja bisa, dengan berbagai catatan. Namun, sayang banyak yang beranggapan segala sesuatu bisa dicapai dengan instan. Padahal, pada kenyataanya baik Reza maupun Bill Gates tidak meraihnya dengan instan. Sikap atau bermental instan itu harus kita hindari.
Sikap seperti ini akan membuat orang frustasi, karena bisa saja dia sudah mencoba menjalankan bisnis namun sudah lewat 2 tahun, tidak ada perkembangan yang berarti, bahkan tidak sedikit yang gulung tikar. Kemudian dia mengambil kesimpulan kalau bisnis itu bukan untuk dirinya.
Yang saya lihat dari Bill Gates maupun Reza Nurhilman adalah keduanya memiliki kesamaan bahwa mereka sudah menempa diri sejak SMA. Bill Gates sudah mulai suka melahap buku-buku bisnis sejak SMA. Dia membangun sikapnya sejak SMA. Begitu juga dengan Reza, dia menempa diri dengan bergabung MLM sejak SMA. Reza, di halamam 93 menyebutkan “Pencerahan itu Bernama MLM”. Selama di MLM-lah sikap mental Reza ditempa sehingga memiliki kepribadian yang kuat.
Membangun Sikap Juga Perlu Waktu
Dari situ saya melihat bahwa butuh waktu untuk membina sikap kita supaya benar-benar memiliki sikap orang yang sukses. Membangun sikap memerlukan belajar dan praktek sehingga benar-benar sikap-sikap positif menyerap dalam diri Anda. Anda tidak bisa hanya dengan membaca buku tentang sikap, kemudian Anda langsung memiliki sikap yang hebat. Tidak, sikap itu perlu benar-benar menyatu dengan diri Anda.Inilah yang tidak seperti dugaan banyak orang, dimana kebanyakan orang lebih fokus bertanya “how” bagaimana cara melakukan ini dan itu. Masih sedikit yang memikirkan bagaimana membangun sikap sukses terlebih dahulu. Padahal sikap sukses itu sangat penting untuk menentukan keberhasilan Anda.
85% Faktor Sukses Itu Adalah ….
Masih banyak yang belum mengetahui bahwa faktor sukses yang paling menentukan adalah sikap. Sementara banyak orang yang menganggap bahwa penentu sukses itu adalah masalah teknis bahkan ada yang menganggap faktor sukses itu adalah keberuntungan. Dari penelitian di Harvard University, 85% penentu sukses itu adalah sikap, masalah teknis itu hanya 15%.Artinya jika Anda sudah memiliki sikap positif, 85% keberhasilan akan Anda raih dalam waktu yang tidak lama lagi. Sebaliknya jika Anda hanya mampu secara teknis, maka Anda baru mencapai 15% keberhasilan.
Selanjutnya untuk membangun sikap positif silahkan baca: Menuju Sikap Positif.
Perkuat Keyakinan Anda
Anda tidak akan pernah bisa bertindak hebat jika Anda tidak memiliki keyakinan yang kuat, baik pada Allah, pada diri, dan keyakinan bahwa apa yang Anda inginkan itu bisa tercapai.Memiliki keyakinan yang kuat itu sangat penting, sebab ini akan membuka kunci sukses yang ketiga. Bagaimana Anda bisa totalitas jika Anda tidak yakin bisa berhasil.
Totalitas
Setelah Anda yakin terhadap apa yang Anda tuju atau impikan, maka langkah selanjutnya adalah Anda harus meraihnya dengan totalitas. Jika Anda mengerjakan setengah hati, maka akan rawan untuk gagal sebab hasilnya setiap langkah Anda tidak akan optimal. Jika Anda mengerjakan hanya seingatnya saja, asal-asalan, tanpa keterampilan yang memadai, dan tidak fokus, Anda tidak akan bisa meraihnya.Totalitas artinya hati, pikiran, dan tindakan Anda benar-benar tercurah untuk meraih mimpi Anda.
- Hati: artinya Anda harus benar-benar mencintai apa yang Anda lakukan. Anda melakukan dengan senang hati tanpa beban sedikit pun. Dan, yang terutama keikhlasan dalam melakukannya.
- Pikiran: artinya pikiran hanya fokus pada apa yang Anda kerjakan. Anda hanya memikirkan satu hal pada satu waktu.
- Tindakan: artinya artinya ada waktu khusus yang Anda luangkan untuk mengejar mimpi Anda, mengerjakan dengan keterampilan yang tinggi, dan sekuat tenaga jika perlu.
Totalitas Akan Selalu Memerlukan Pengorbanan
Bagaimana kalau belum bisa totalitas? Artinya Anda harus mengambil keputusan agar Anda bisa memberikan totalitas untuk impian Anda. Jika tidak, maka mengapa berharap impian anda bisa dicapai. Jika impian Anda kecil sich, itu mungkin bisa dicapai dengan sedikit usaha, namun jika impian Anda besar, Anda harus memberikan usaha besar pula. Totalitas adalah memberisakan usaha sesuai dengan total usaha yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau impian Anda.Ini penyakitnya, banyak orang yang punya mimpi besar, tetapi dia tidak mau memberikan totalitas dalam mengejarnya. Alasannya tidak ada waktu.
Itu sebenarnya pilihan Anda. Apakah Anda menginginkan tercapainya tujuan Anda atau tidak? Atau masih kalah prioritasnya oleh tujuan dan keperluan yang lain? Jika menginginkan impian Anda terwujud, maka Anda harus mau mengorbankan hal lain. Waktu dan sumber daya Anda memang terbatas, maka putuskanlah, waktu Anda mau digunakan untuk apa.
Saat Anda lebih memilih menggunakan waktu untuk melakukan hal-hal yang biasa Anda lakukan, sehingga tidak ada waktu untuk mengejar mimpi baru Anda, artinya Anda sudah mengorbankan mimpi Anda. Selalu ada pengorbanan!
Saya Harus Melakukan Pengorbanan Apa?
Saat Anda mengejar mimpi baru yang memiliki nilai yang sangat tinggi, maka tidak ada salahnya mengorbankan hal lain yang tidak begitu bernilai. Mungkin, Anda harus mengorbankan sedikit waktu nonton TV untuk mengejar mimpi Anda. Bisa jadi, Anda harus mengorbankan sebagian uang pulsa.Tentu saja, yang menjadi prioritas untuk Anda korbankan adalah hal-hal yang sebenarnya bernilai paling rendah terlebih dahulu. Kemudian manfaatkan waktu dan sumber daya yang ada untuk mengejar mimpi yang jauh lebih bernilai. Anda tidak akan meraih sesuatu yang lebih bernilai jika tidak mau melepaskan hal-hal yang nilainya lebih rendah. Waktu dan sumber daya itu terbatas.
Di ebook saya Revolusi Waktu, sudah saya jelaskan bagaimana cara memilih dan memilah aktivitas-aktivitas yang bernilai rendah, sehingga bisa Anda korbankan untuk Anda gunakan waktu yang tersedia untuk meraih mimpi baru Anda. Bahkan, ternyata ada 80% aktivitas itu sebenarnya bernilai rendah.