Musium Tosan Aji
Musium ini berbeda dengan musium Ronggowarsito di Semarang maupun musiumlainnya. Karena di musium Tosan Aji ini dipamerkan khusus tosan aji atau
barang pusaka. Mulai dari pembuatan awal di beselen sampai pada jenis-jenis pusaka yang ada dan pernah dibuat di Indonesia.
Masjid Agung Purworejo
Masjid
Agung ini terkenal karena di sini terdapat bedug terbesar di
Indonesia. Dengan diameter sekitar 2 meter lebih dan dibuat sekitar taun
1800-an. Bedug ini biasanya ditabuh hanya pada hari-hari khusus,
seperti pada bulan romadlon dan pada hari-hari besar keagamaan.
Gereja Belanda
Gereja
ini dibangun pada jaman pemerintahan Hindia Belanda, sekarang bernama
GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat). Letak gereja ini sama
dengan masjid agung, sama-sama berdiri di depan alon-alon kota
Purworejo. Sampai saat ini masih berfungsi sebagai rumah peribadatan
dan melayani jemaah.
PANTAI JATIMALANG
Terletak
di wilayah kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Pintu masuk dari Desa
Ketawang, namun wilayah pantai meliputi garis pantai sepanjang kurang
lebih 3 km sampai pantai Pasir Puncu. Dapat di tempuh dari Kutoarjo 12
km, bisa juga dari arah Jogja dan Kebumen lewat jalur selatan.Merupakan
wilayah pantai pasir hitam dengan ombak dan angin yang besar. Tiap Idul
Fitri, tempat ini dikunjungi banyak wisatawan lokal, baik dari wilayah
Grabag sendiri maupun dari wilayah yang iaju, seperti Bruno, Winong,
Kemiri. Pantai ini ramai karena ada semacam adat, kalau Lebaran, ada
namanya "riyayan", lamanya satu pekan. Pada hari kedelapan dinamakan
syawalan, hari penutup wisata. Selama 8 hari itu biasanya orang-orang
menggunakannya untuk berwisata pantai bersama keluarga, bagi yang
muda-muda, untuk cari kenalan.Sebenarnya tempat ini biasa saja, masih
butuh banyak penataan untuk dijadikan sebagai tempat wisata modern.
Tempat yang panas dan tidak adanya peneduh menjadi salah satu
ketidaknyamanan, namun hembusan angin pantai yang keras meringankan
panasnya matahari.Tak perlu repot membawa makanan, aneka warung menjual
kupat tahu, mie ayam, bakso, sate, atau rames berjajar sepanjang pantai.
Juga aneka minuman seperti dawet, es buah, atau teh.Pantai Pasir
PuncuTerletak sekitar 2.5 km dari pantai Ketawang. Bisa dituju dengan
jalan kaki menyusuri pantai. Bisa juga dengan mobil atau motor, melewati
pinggiran 'hutan' bekas galian penambangan pasir besi.Objek yang
menarik, pantai terletak di muara sungai awu-awu, ada bekas dermaga
buatan Belanda yang tak lagi digunakan. Dari dermaga ini kita akan
menyaksikan ombak yang besar menabrak batu, mengakibatkan air naik ke
udara. Di sisni juga tempat yang cocok buat memancing.Pantai
Keburuhanterletak di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol. Letaknya
berseberangan dengan Pantai Pasir Puncu yang ada di Kecamatan Grabag.
Untuk ke sana bisa menyeberang dengan perahu dari pantai pasir puncu,
atau naik mobil dan motor, kendaraan sudah bisa ke pantai.Pantai
Siledok/ genjikberada di muara sungai rowo yang merupakan perbatasan
kabupaten purworejo dengan kabupaten kebumen. Kalau Pasir puncu di batas
timur kecamatan grabag, Siledok di batas barat kecamatan grabag, juga
batas barat Kabupaten purworejo.Objek berupa pantai pasir hitam,
bangunan pengarah arus sungai (jeti).cocok buat memancing. Aiar payau.
Untuk ke silakan susuri jalan daendels dari ketawang seitar 8 km,
sebelum ketemu jembatan, ada jalan masuk.
Pantai Ketawang
Terletak
di wilayah kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Pintu masuk dari Desa
Ketawang, namun wilayah pantai meliputi garis pantai sepanjang kurang
lebih 3 km sampai pantai Pasir Puncu. Dapat di tempuh dari Kutoarjo 12
km, bisa juga dari arah Jogja dan Kebumen lewat jalur selatan.Merupakan
wilayah pantai pasir hitam dengan ombak dan angin yang besar. Tiap Idul
Fitri, tempat ini dikunjungi banyak wisatawan lokal, baik dari wilayah
Grabag sendiri maupun dari wilayah yang iaju, seperti Bruno, Winong,
Kemiri. Pantai ini ramai karena ada semacam adat, kalau Lebaran, ada
namanya "riyayan", lamanya satu pekan. Pada hari kedelapan dinamakan
syawalan, hari penutup wisata. Selama 8 hari itu biasanya orang-orang
menggunakannya untuk berwisata pantai bersama keluarga, bagi yang
muda-muda, untuk cari kenalan.Sebenarnya tempat ini biasa saja, masih
butuh banyak penataan untuk dijadikan sebagai tempat wisata modern.
Tempat yang panas dan tidak adanya peneduh menjadi salah satu
ketidaknyamanan, namun hembusan angin pantai yang keras meringankan
panasnya matahari.Tak perlu repot membawa makanan, aneka warung menjual
kupat tahu, mie ayam, bakso, sate, atau rames berjajar sepanjang pantai.
Juga aneka minuman seperti dawet, es buah, atau teh.Pantai Pasir
PuncuTerletak sekitar 2.5 km dari pantai Ketawang. Bisa dituju dengan
jalan kaki menyusuri pantai. Bisa juga dengan mobil atau motor, melewati
pinggiran 'hutan' bekas galian penambangan pasir besi.Objek yang
menarik, pantai terletak di muara sungai awu-awu, ada bekas dermaga
buatan Belanda yang tak lagi digunakan. Dari dermaga ini kita akan
menyaksikan ombak yang besar menabrak batu, mengakibatkan air naik ke
udara. Di sisni juga tempat yang cocok buat memancing.Pantai
Keburuhanterletak di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol. Letaknya
berseberangan dengan Pantai Pasir Puncu yang ada di Kecamatan Grabag.
Untuk ke sana bisa menyeberang dengan perahu dari pantai pasir puncu,
atau naik mobil dan motor, kendaraan sudah bisa ke pantai.Pantai
Siledok/ genjikberada di muara sungai rowo yang merupakan perbatasan
kabupaten purworejo dengan kabupaten kebumen. Kalau Pasir puncu di batas
timur kecamatan grabag, Siledok di batas barat kecamatan grabag, juga
batas barat Kabupaten purworejo.Objek berupa pantai pasir hitam,
bangunan pengarah arus sungai (jeti).cocok buat memancing. Aiar payau.
Untuk ke silakan susuri jalan daendels dari ketawang seitar 8 km,
sebelum ketemu jembatan, ada jalan masuk.
PANTAI PASIR PUNCU INDAH
Lokasinya juga mudah di jangkau dan sejalur dengan lintas selatan Jawa, dan ini merupakan hal yang mudah di cari.
Bila
kita ke tempat ini memang jalan menuju pantai masih sempit hanya 4
meter, tetapi kendaraan bisa sampai di lokasi. Pantai puncu menyuguhkan
panorama alam dengan dengan beberapa perahu wisatanya.
Pengemudi
atau nahkoda kapal ketika melayani pengunjung hanya di menjalankan
perahunya menyusuri sungai yang dan memutar di kali atau di muara laut.
asyik memang bila mampu menikmati indahnya suasana.
Pintu masuk pantai pintu utama di jalur lintas selatan
Musim
liburan idul fitri 2011 pantai ini rai di kunjungi wisman domestik.
sebelum masuk di pantai akan di temui jembatan yang menghubungkan
daratan sepanjang 50 meter. Lokasi sekitar pantai banyak gundukan pasir
dan dengan semilir angin laut yang kadang kencang kadang pelan.
Dermaga perahu wisata pantai puncu indah
Tempat
cuci mata pantai ini sarana sudah dibangun sehingga lebih nyaman, namun
jangan kaget sebagian bangunan ada yang rusak karena terjangan ombak.
Sedang tempat parkir kendaraan juga lebih tertip dan tarif pakir tidak
Nuthuk (wajar).
Menjadi
ciri khas pantai di sekitar Purworejo ada puluhan pipa yang di aliri
air sebagai tempat bilas, sehabis kena air laut atau pasir.
PANTAI KEBURUHAN
Kalau dari arah Perempatan Jatimalang, lurus aja ke barat, mengikuti jalan daendels. Nanti di sebelah kiri ada petunjuk arah ke Pantai Keburuhan. Pantai nya lumayan indah, anginnya kencang. Akan tetapi masih sepi, kalah ramai dengan Pantai Jatimalang.
Air Terjun Curug Muncar
Air
terjun Curug Muncar terletak 45 km arah barat laut dari pusat Kota
Purworejo. Tepatnya terletak di Desa Kaliwungu, Kec. Bruno, di Kawasan
Perhutani. Air terjun ini berada di ketinggian 900 m diatas permukaan
laut. Curug Muncar ini masih sangat alami, belum tersentuh oleh
bermacam-macam teknologi manusia. Oleh karena itu jika Anda menyukai
petualangan alam maka Curug Muncar dapat menjadi pilihan yang tepat.
Disarankan, bila Anda ingin berpetualang
ke lokasi ini, sebaiknya persiapkan fisik Anda karena jalan menuju
lokasi relatif menanjak, sehingga dikhawatirkan bila fisik anda lemah
tidak dapat sampai ke tujuan. Bagaimanapun lokasi ini cocok bagi para
pencinta alam dan pendaki gunung.
Bila Anda tiba di lokasi akan terasa
betapa agungnya Sang Pencipta alam ini. Kesejukan air dan udara akan
menyertai Anda sepanjang waktu. Bila Anda ingin mencoba mandi alam,
disinilah pilihan yang tepat. Pengunjung yang pernah ke lokasi ini
umumnya mengaku puas dapat menikmati keasrian alam sebagai kekayaan bumi
nusantara.
GOA SEPLAWAN
Goa Seplawan terletak di Desa
Donorejo, Kecamatan Kaligesing dengan jarak tempuh + 20 km ke arah Timur
dari pusat kota Purworejo dengan ketinggian 700 m dpl sehingga udaranya
sangat sejuk. Goa ini memiliki ciri khusus berupa ornamen yang terdapat
di dalam goa, antara lain staklatit, staklamit, flowstone, helekit,
soda straw, gower dam dan dinding-dindingnya berornamen seperti kerangka
ikan. Panjang Goa Seplawan + 700 m dengan cabang-cabang goa sekitar
150-300 m dan berdiameter 15 m. Goa alam yang sangat menakjubkan ini
menjadi semakin terkenal dengan diketemukannya arca emas Dewa Syiwa dan
Dewi seberat 1,5 kg pada tanggal 28 Agustus 1979 yang sekarang arca
tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Tempat lain yang juga terkait dengan
sejarah Kabupaten Purworejo adalah Goa Seplawan, yang berada di wilayah
Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing. Goa ini menjadi istimewa karena
disebut-sebut dalam Prasasti Kayu Arahiwang. Dalam prasasti itu dengan
jelas disebutkan bahwa salah satu tempat yang harus dijaga karena
kesuciannya adalah Goa Seplawan.
Dan agaknya hal itu memang benar. Karena
saat pertama kali ditemukan pada tanggal 28 Agustus 1979, di dalam
salah satu lorong goa ditemukan sebuah arca sepasang dewa dewi yang
terbuat dari emas murni. Keberadaan patung sepasang dewa dewi yang tak
lain adalah Dewa Syiwa dan Dewi Parwati ( seberat 1,5 kg ) tersebut,
menunjukkan kalau Goa Seplawan sebelumnya dijadikan sebagai tempat
pemujaan.
Patung itu kemudian dibawa ke Jakarta
dan disimpan di Musium Nasional Jakarta. Sebagai gantinya pemerintah
membuatkan replika patung itu tepat di depan mulut goa. Tujuannya adalah
untuk mengingatkan kepada para pengunjung bahwa goa ini pada dasarnya
adalah tempat suci yang disakralkan oleh masyarakat pada zaman dulu.
Selain sakral, goa ini juga memiliki keindahan yang sangat luar biasa.
Hamparan stalaktit dan stalagnit di setiap lorong goa, menciptakan kesan
tersendiri bagi para pengunjung goa. Tak hanya itu gemericik air yang
menetes dari bebatuan penyusun goa mampu menenangkan hati siapapun yang
masuk ke dalamnya.
Goa ini memiliki panjang + 700 meter
dengan cabang-cabang goa sekitar 150 – 300 meter dan berdiameter 15
meter. Sehingga untuk masuk ke dalam goa, pengunjung harus menyusuri
anak tangga menurun yang cukup melalahkan. Yang mana rasa lelah itu akan
segera hilang begitu mulai memasuki mulut goa. Sebab dari mulut goa itu
saja keindahan ukiran batu di dalam goa sudah terlihat jelas.
Makanya tak heran kalau pengunjung betah
berlama-lama tinggal di dalam goa tersebut. Bahkan terkadang ada orang
yang sengaja masuk dan tinggal selama beberapa hari di dalam goa untuk
melakukan ritual. Dan hal ini bisa diketahui dari aroma hioswa dan
minyak wangi yang menyeruak dari salah satu ruangan di dalam gua
tersebut. Karena agaknya ruangan tersebut memang kerap dipakai untuk
menggelar ritual.
Ritual di dalam goa itu sebenarnya
adalah rangkaian dari ritual yang biasa dilakukan di Candi Gondoarum
yang berada tidak jauh dari Goa Seplawan. Candi Gondoarum sendiri saat
ini nyaris tak berbentuk lagi. Yang tersisa hanyalah bekas-bekas pondasi
dasar candi, yang sepintas terlihat mirip batu biasa yang berserakan.
Hanya saja yang membedakan adalah, adanya beberapa guratan ukiran pada
beberapa sisi batu yang bila dirangkai bisa saling berhubungan.
“ Candi ini diduga lebih tua dari pada
Candi Borobudur. Dan disebut Gondoarum karena waktu lingga yoninya
diangkat, keluar semerbak bau harum. Sehingga sampai sekarang tidak ada
orang yang berani berbuat jelek di tempat ini. “
Letak lingga yoni itu sendiri tepat di
samping candi, dan sekarang telah dibuatkan satu cungkup sederhana untuk
melindunginya. Sebenarnya pihak museum berniat mengamankan benda itu.
Namun sepertinya “ penunggu “nya tidak mengijinkan. Sehingga sampai
sekarang batu yang merupakan simbol penyatuan kehidupan tersebut tetap
dibiarkan di tempat semula
KAMBING ETAWA
Disamping Potensi Wisata Goa Seplawan di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing juga terdapat Potensi Hasil Ternak yaitu Hasil Ternak Kabing Etawa. Kabing Perankan Etawa ( PE ) merupakan keturunan kambing Etawa asal India yang dibawa oleh penjajah Belanda yang kemudian disilangkan dengan kambing lokal di Kaligesing. Pada saat ini kambing PE ini dikenal sebagai Ras Kambing Peranakan Etawa asli Kaligesing Purworejo.
Menurut perkembangannya kambing PE
menyebar ke berbagai wilayah di Kabupaten Purworejo bahkan keluar
Purworejo ( Kulon Progo, Kendal, Sidoarjo Jatim ). Kambing PE ini
mempunyai ciri khas yaitu : bentuk muka cembung, telinga panjang
menggantung, postur tubuh tinggi ( gumba ) 90 – 110 cm, bertanduk
panjang dan ramping. Kambing berkembang dengan baik panjang dan besar,
warna bulu beragam belang putih, merah coklat, bercak-bercak hitam atau
kombinasi ketiganya, dan pada bagian belakang terdapat bulu yang lebat
dan panjang.
Dalam waktu yang tidak lama lagi
kawasan gua ini akan dikembangkan menjadi sarana olah raga seperti
layang gantung ( gantole ), camping, hiking, panjat tebing, dan keadaan
alam sekitarnya sangat mendukung untuk kegiatan avonturir.
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.