Dolalak Kesenian Purworejo


Kabupaten Purworejo (Bahasa Jawa: purwareja), adalah sebuah kabupaten yang cukup dikenal di Provinsi Jawa Tengah. Purworejo juga merupakan kediaman dari ayah ibu negara kita yakni ibu  Ani Yudhoyono. Ibukota berada di kota Purworejo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang di utara, Kabupaten Kulon Progo (Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di timur), Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kebumen di sebelah barat.

Bagian selatan wilayah Kabupaten Purworejo merupakan dataran rendah. Bagian utara berupa pegunungan, bagian dari Pegunungan Serayu. Di perbatasan dengan DIY, membujur Pegunungan Menoreh. Purworejo berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa. Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api, dengan stasiun terbesarnya di Kutoarjo. Ada pula stasiun kecil Jenar, di kecamatan Purwodadi.


Daya tarik lain dari kota Purworejo yaitu kesenian. Purworejo memiliki kesenian yang khas, yaitu dolalak. Dolalak merupakan tarian tradisional Purworejo yang diiringi musik perkusi tradisional seperti : Bedug, rebana, kendang, dsb. Tari dolalak merupakan tarian khas daerah Purworejo. Tari ini merupakan percampuran antar budaya Jawa dan budaya barat. Pada masa penjajahan Belanda, para serdadu Belanda sering menari-nari dengan menggunakan seragam militernya dan diiringi dengan nyanyian yang berisi sindiran sehingga merupakan pantun.




Kata dolalak sebenarnya berasal dari notasi Do La La yang merupakan bagian dari notasi do re mi fa so la si do yang kemudian berkembang dalam logat Jawa menjadi Dolalak yang sampai sekarang ini tarian ini menjadi Dolalak. Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). Kostum mereka terdiri dari : Topi pet (seperti petugas stasiun kereta), rompi hitam, celana hitam, kacamata hitam, dan berkaos kaki tanpa sepatu (karena menarinya di atas tikar). Biasanya para penari dibacakan mantra hingga menari dalam kondisi trance (biasanya diminta untuk makan padi, tebu, kelapa,dsb).Ketika dalam kondisi kesurupan (tak sadar) kadang hingga ada yang sampai makan beling kaca, bunga, dll.
Kabupaten Purworejo terkenal dengan jargon Kota Berirama. Walaupun suasananya masih pedesaan, namun dari kabupaten ini telah mampu menelurkan banyak tokoh bangsa. Diantaranya almarhum Sarwo Edhie Wibowo yang merupakan mertua dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani (pahlawan revolusi); Letnan Jenderal Urip Sumohardjo Oerip Soemohardjo (pendiri TNI); Danurwindo (mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia, asli Kutoarjo); Bapak Erman Suparno (mentri Tenaga Kerja Kabinet Indonesia Bersatu jilid I), dll. Karena itulah Purworejo layak menjadi bagian dari wonderful Indonesia. Ayo silahkan yang ngaku cinta Indonesia sempatkan berkunjung wisata ke kota Purworejo, yang juga adalah kota Pramuka.