Wisata Purworejo

No Comments


Musium Tosan Aji
Musium ini berbeda dengan musium Ronggowarsito di Semarang maupun musium
lainnya. Karena di musium Tosan Aji ini dipamerkan khusus tosan aji atau
barang pusaka. Mulai dari pembuatan awal di beselen sampai pada jenis-jenis pusaka yang ada dan pernah dibuat di Indonesia.
Musium Tosan Aji

Masjid Agung Purworejo
Masjid Agung ini terkenal karena di sini terdapat bedug terbesar di Indonesia. Dengan diameter sekitar 2 meter lebih dan dibuat sekitar taun 1800-an. Bedug ini biasanya ditabuh hanya pada hari-hari khusus, seperti pada bulan romadlon dan pada hari-hari besar keagamaan.
Mesjid Agung Purworejo

Gereja Belanda
Gereja ini dibangun pada jaman pemerintahan Hindia Belanda, sekarang bernama GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat). Letak gereja ini sama dengan masjid agung, sama-sama berdiri di depan alon-alon kota Purworejo. Sampai saat ini masih berfungsi sebagai rumah peribadatan dan melayani jemaah.
Gereja Belanda yang masih terawat dengan baik

PANTAI JATIMALANG
 
Pantai Jatimalang yang terletak di Desa Jatimalang Purwodadi luasnya ± 20 Ha banyak dikunjungi para wisatawan, dimana sampai dengan akhir tahun 2001 sekitar 7.000 orang. Peluang yang ditawarkan adalah Pembangunan Camping Ground, Arena Hiburan Anak, Hotel dan Rumah Makan, serta Sirkuit Three in One (pacuan Kuda, Road race dan Mottocross). Prasarana penunjang yang ada di Pantai Jatimalang adalah jalan desa hot mix, Fasilitas obyek sederhana seperti gasebo 2 unit, jalan paving dan penghijauan sekitarpantai


Terletak di wilayah kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Pintu masuk dari Desa Ketawang, namun wilayah pantai meliputi garis pantai sepanjang kurang lebih 3 km sampai pantai Pasir Puncu. Dapat di tempuh dari Kutoarjo 12 km, bisa juga dari arah Jogja dan Kebumen lewat jalur selatan.Merupakan wilayah pantai pasir hitam dengan ombak dan angin yang besar. Tiap Idul Fitri, tempat ini dikunjungi banyak wisatawan lokal, baik dari wilayah Grabag sendiri maupun dari wilayah yang iaju, seperti Bruno, Winong, Kemiri. Pantai ini ramai karena ada semacam adat, kalau Lebaran, ada namanya "riyayan", lamanya satu pekan. Pada hari kedelapan dinamakan syawalan, hari penutup wisata. Selama 8 hari itu biasanya orang-orang menggunakannya untuk berwisata pantai bersama keluarga, bagi yang muda-muda, untuk cari kenalan.Sebenarnya tempat ini biasa saja, masih butuh banyak penataan untuk dijadikan sebagai tempat wisata modern. Tempat yang panas dan tidak adanya peneduh menjadi salah satu ketidaknyamanan, namun hembusan angin pantai yang keras meringankan panasnya matahari.Tak perlu repot membawa makanan, aneka warung menjual kupat tahu, mie ayam, bakso, sate, atau rames berjajar sepanjang pantai. Juga aneka minuman seperti dawet, es buah, atau teh.Pantai Pasir PuncuTerletak sekitar 2.5 km dari pantai Ketawang. Bisa dituju dengan jalan kaki menyusuri pantai. Bisa juga dengan mobil atau motor, melewati pinggiran 'hutan' bekas galian penambangan pasir besi.Objek yang menarik, pantai terletak di muara sungai awu-awu, ada bekas dermaga buatan Belanda yang tak lagi digunakan. Dari dermaga ini kita akan menyaksikan ombak yang besar menabrak batu, mengakibatkan air naik ke udara. Di sisni juga tempat yang cocok buat memancing.Pantai Keburuhanterletak di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol. Letaknya berseberangan dengan Pantai Pasir Puncu yang ada di Kecamatan Grabag. Untuk ke sana bisa menyeberang dengan perahu dari pantai pasir puncu, atau naik mobil dan motor, kendaraan sudah bisa ke pantai.Pantai Siledok/ genjikberada di muara sungai rowo yang merupakan perbatasan kabupaten purworejo dengan kabupaten kebumen. Kalau Pasir puncu di batas timur kecamatan grabag, Siledok di batas barat kecamatan grabag, juga batas barat Kabupaten purworejo.Objek berupa pantai pasir hitam, bangunan pengarah arus sungai (jeti).cocok buat memancing. Aiar payau. Untuk ke silakan susuri jalan daendels dari ketawang seitar 8 km, sebelum ketemu jembatan, ada jalan masuk.

 Pantai Ketawang

 Terletak di wilayah kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo. Pintu masuk dari Desa Ketawang, namun wilayah pantai meliputi garis pantai sepanjang kurang lebih 3 km sampai pantai Pasir Puncu. Dapat di tempuh dari Kutoarjo 12 km, bisa juga dari arah Jogja dan Kebumen lewat jalur selatan.Merupakan wilayah pantai pasir hitam dengan ombak dan angin yang besar. Tiap Idul Fitri, tempat ini dikunjungi banyak wisatawan lokal, baik dari wilayah Grabag sendiri maupun dari wilayah yang iaju, seperti Bruno, Winong, Kemiri. Pantai ini ramai karena ada semacam adat, kalau Lebaran, ada namanya "riyayan", lamanya satu pekan. Pada hari kedelapan dinamakan syawalan, hari penutup wisata. Selama 8 hari itu biasanya orang-orang menggunakannya untuk berwisata pantai bersama keluarga, bagi yang muda-muda, untuk cari kenalan.Sebenarnya tempat ini biasa saja, masih butuh banyak penataan untuk dijadikan sebagai tempat wisata modern. Tempat yang panas dan tidak adanya peneduh menjadi salah satu ketidaknyamanan, namun hembusan angin pantai yang keras meringankan panasnya matahari.Tak perlu repot membawa makanan, aneka warung menjual kupat tahu, mie ayam, bakso, sate, atau rames berjajar sepanjang pantai. Juga aneka minuman seperti dawet, es buah, atau teh.Pantai Pasir PuncuTerletak sekitar 2.5 km dari pantai Ketawang. Bisa dituju dengan jalan kaki menyusuri pantai. Bisa juga dengan mobil atau motor, melewati pinggiran 'hutan' bekas galian penambangan pasir besi.Objek yang menarik, pantai terletak di muara sungai awu-awu, ada bekas dermaga buatan Belanda yang tak lagi digunakan. Dari dermaga ini kita akan menyaksikan ombak yang besar menabrak batu, mengakibatkan air naik ke udara. Di sisni juga tempat yang cocok buat memancing.Pantai Keburuhanterletak di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol. Letaknya berseberangan dengan Pantai Pasir Puncu yang ada di Kecamatan Grabag. Untuk ke sana bisa menyeberang dengan perahu dari pantai pasir puncu, atau naik mobil dan motor, kendaraan sudah bisa ke pantai.Pantai Siledok/ genjikberada di muara sungai rowo yang merupakan perbatasan kabupaten purworejo dengan kabupaten kebumen. Kalau Pasir puncu di batas timur kecamatan grabag, Siledok di batas barat kecamatan grabag, juga batas barat Kabupaten purworejo.Objek berupa pantai pasir hitam, bangunan pengarah arus sungai (jeti).cocok buat memancing. Aiar payau. Untuk ke silakan susuri jalan daendels dari ketawang seitar 8 km, sebelum ketemu jembatan, ada jalan masuk.

  

PANTAI PASIR PUNCU INDAH


Wisata pantai pasir puncu indah pengunjung bisa naik perahu
Wisata pantai di Purworejo-Jepretan Majalah burung pas, obyek wisata pantai pasir puncu indah, merupakan tempat rekreasi yang menarik. Kawasan pantai puncu berdekatan dengan pantai ketawang yang berada di sebelah timurnya.
Lokasinya juga mudah di jangkau dan sejalur dengan lintas selatan Jawa, dan ini  merupakan hal yang mudah di cari.
Bila kita ke tempat ini memang jalan menuju pantai masih sempit hanya 4 meter, tetapi kendaraan bisa sampai di lokasi. Pantai puncu menyuguhkan panorama alam dengan dengan beberapa perahu wisatanya.
Pengemudi atau nahkoda kapal ketika melayani pengunjung hanya di menjalankan perahunya menyusuri sungai yang dan memutar di kali atau di muara laut. asyik memang bila mampu menikmati indahnya suasana.


Pintu masuk pantai pintu utama di jalur lintas selatan
Musim liburan idul fitri 2011 pantai ini rai di kunjungi wisman domestik. sebelum masuk di pantai akan di temui jembatan yang menghubungkan daratan sepanjang 50 meter. Lokasi sekitar pantai banyak gundukan pasir dan dengan semilir angin laut yang kadang kencang kadang pelan. 

Dermaga perahu wisata pantai puncu indah
Tempat cuci mata pantai ini sarana sudah dibangun sehingga lebih nyaman, namun jangan kaget sebagian bangunan ada yang rusak karena terjangan ombak.  Sedang tempat parkir kendaraan juga lebih tertip dan tarif pakir tidak Nuthuk (wajar).
Menjadi ciri khas pantai di sekitar Purworejo ada puluhan pipa yang di aliri air sebagai tempat bilas, sehabis kena air laut atau pasir.
 PANTAI KEBURUHAN

Pantai Keburuhan terletak di Desa Keburuhan, Kecamatan Ngombol. Kabupaten Purworejo. Letaknya berseberangan dengan Pantai Pasir Puncu yang ada di Kecamatan Grabag. Untuk ke sana bisa menyeberang dengan perahu dari pantai pasir puncu, atau naik mobil dan motor, kendaraan sudah bisa ke pantai.

Kalau dari arah Perempatan Jatimalang, lurus aja ke barat, mengikuti jalan daendels. Nanti di sebelah kiri ada petunjuk arah ke Pantai Keburuhan. Pantai nya lumayan indah, anginnya kencang. Akan tetapi masih sepi, kalah ramai dengan Pantai Jatimalang.


Air Terjun Curug Muncar 

 


Air terjun Curug Muncar terletak 45 km arah barat laut dari pusat Kota Purworejo. Tepatnya terletak di Desa Kaliwungu, Kec. Bruno, di Kawasan Perhutani. Air terjun ini berada di ketinggian 900 m diatas permukaan laut. Curug Muncar ini masih sangat alami, belum tersentuh oleh bermacam-macam teknologi manusia. Oleh karena itu jika Anda menyukai petualangan alam maka Curug Muncar dapat menjadi pilihan yang tepat.
Disarankan, bila Anda ingin berpetualang ke lokasi ini, sebaiknya persiapkan fisik Anda karena jalan menuju lokasi relatif menanjak, sehingga dikhawatirkan bila fisik anda lemah tidak dapat sampai ke tujuan. Bagaimanapun lokasi ini cocok bagi para pencinta alam dan pendaki gunung.
Bila Anda tiba di lokasi akan terasa betapa agungnya Sang Pencipta alam ini. Kesejukan air dan udara akan menyertai Anda sepanjang waktu. Bila Anda ingin mencoba mandi alam, disinilah pilihan yang tepat. Pengunjung yang pernah ke lokasi ini umumnya mengaku puas dapat menikmati keasrian alam sebagai kekayaan bumi nusantara.

GOA SEPLAWAN
Goa Seplawan terletak di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing dengan jarak tempuh + 20 km ke arah Timur dari pusat kota Purworejo dengan ketinggian 700 m dpl sehingga udaranya sangat sejuk. Goa ini memiliki ciri khusus berupa ornamen yang terdapat di dalam goa, antara lain staklatit, staklamit, flowstone, helekit, soda straw, gower dam dan dinding-dindingnya berornamen seperti kerangka ikan. Panjang Goa Seplawan + 700 m dengan cabang-cabang goa sekitar 150-300 m dan berdiameter 15 m. Goa alam yang sangat menakjubkan ini menjadi semakin terkenal dengan diketemukannya arca emas Dewa Syiwa dan Dewi seberat 1,5 kg pada tanggal 28 Agustus 1979 yang sekarang arca tersebut disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Tempat lain yang juga terkait dengan sejarah Kabupaten Purworejo adalah Goa Seplawan, yang berada di wilayah Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing. Goa ini menjadi istimewa karena disebut-sebut dalam Prasasti Kayu Arahiwang. Dalam prasasti itu dengan jelas disebutkan bahwa salah satu tempat yang harus dijaga karena kesuciannya adalah Goa Seplawan.
Dan agaknya hal itu memang benar. Karena saat pertama kali ditemukan pada tanggal 28 Agustus 1979, di dalam salah satu lorong goa ditemukan sebuah arca sepasang dewa dewi yang terbuat dari emas murni. Keberadaan patung sepasang dewa dewi yang tak lain adalah Dewa Syiwa dan Dewi Parwati ( seberat 1,5 kg ) tersebut, menunjukkan kalau Goa Seplawan sebelumnya dijadikan sebagai tempat pemujaan.
Patung itu kemudian dibawa ke Jakarta dan disimpan di Musium Nasional Jakarta. Sebagai gantinya pemerintah membuatkan replika patung itu tepat di depan mulut goa. Tujuannya adalah untuk mengingatkan kepada para pengunjung bahwa goa ini pada dasarnya adalah tempat suci yang disakralkan oleh masyarakat pada zaman dulu. Selain sakral, goa ini juga memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Hamparan stalaktit dan stalagnit di setiap lorong goa, menciptakan kesan tersendiri bagi para pengunjung goa. Tak hanya itu gemericik air yang menetes dari bebatuan penyusun goa mampu menenangkan hati siapapun yang masuk ke dalamnya.
Goa ini memiliki panjang + 700 meter dengan cabang-cabang goa sekitar 150 – 300 meter dan berdiameter 15 meter. Sehingga untuk masuk ke dalam goa, pengunjung harus menyusuri anak tangga menurun yang cukup melalahkan. Yang mana rasa lelah itu akan segera hilang begitu mulai memasuki mulut goa. Sebab dari mulut goa itu saja keindahan ukiran batu di dalam goa sudah terlihat jelas.
Makanya tak heran kalau pengunjung betah berlama-lama tinggal di dalam goa tersebut. Bahkan terkadang ada orang yang sengaja masuk dan tinggal selama beberapa hari di dalam goa untuk melakukan ritual. Dan hal ini bisa diketahui dari aroma hioswa dan minyak wangi yang menyeruak dari salah satu ruangan di dalam gua tersebut. Karena agaknya ruangan tersebut memang kerap dipakai untuk menggelar ritual.
Ritual di dalam goa itu sebenarnya adalah rangkaian dari ritual yang biasa dilakukan di Candi Gondoarum yang berada tidak jauh dari Goa Seplawan. Candi Gondoarum sendiri saat ini nyaris tak berbentuk lagi. Yang tersisa hanyalah bekas-bekas pondasi dasar candi, yang sepintas terlihat mirip batu biasa yang berserakan. Hanya saja yang membedakan adalah, adanya beberapa guratan ukiran pada beberapa sisi batu yang bila dirangkai bisa saling berhubungan.
“ Candi ini diduga lebih tua dari pada Candi Borobudur. Dan disebut Gondoarum karena waktu lingga yoninya diangkat, keluar semerbak bau harum. Sehingga sampai sekarang tidak ada orang yang berani berbuat jelek di tempat ini. “
Letak lingga yoni itu sendiri tepat di samping candi, dan sekarang telah dibuatkan satu cungkup sederhana untuk melindunginya. Sebenarnya pihak museum berniat mengamankan benda itu. Namun sepertinya “ penunggu “nya tidak mengijinkan. Sehingga sampai sekarang batu yang merupakan simbol penyatuan kehidupan tersebut tetap dibiarkan di tempat semula


KAMBING ETAWA



Disamping Potensi Wisata Goa Seplawan di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing juga terdapat Potensi Hasil Ternak yaitu Hasil Ternak Kabing Etawa. Kabing Perankan Etawa ( PE ) merupakan keturunan kambing Etawa asal India yang dibawa oleh penjajah Belanda yang kemudian disilangkan dengan kambing lokal di Kaligesing. Pada saat ini kambing PE ini dikenal sebagai Ras Kambing Peranakan Etawa asli Kaligesing Purworejo.
Menurut perkembangannya kambing PE menyebar ke berbagai wilayah di Kabupaten Purworejo bahkan keluar Purworejo ( Kulon Progo, Kendal, Sidoarjo Jatim ). Kambing PE ini mempunyai ciri khas yaitu : bentuk muka cembung, telinga panjang menggantung, postur tubuh tinggi ( gumba ) 90 – 110 cm, bertanduk panjang dan ramping. Kambing berkembang dengan baik panjang dan besar, warna bulu beragam belang putih, merah coklat, bercak-bercak hitam atau kombinasi ketiganya, dan pada bagian belakang terdapat bulu yang lebat dan panjang.
Dalam waktu yang tidak lama lagi kawasan gua ini akan dikembangkan menjadi sarana olah raga seperti layang gantung ( gantole ), camping, hiking, panjat tebing, dan keadaan alam sekitarnya sangat mendukung untuk kegiatan avonturir.
 

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.