Untuk
kelengkapan Masjid Agung Kadipaten Purworejo (Sekarang bernama Masjid
Darul Muttaqien), KRAA Cokronagoro I memerintahkan kepada Raden Patih
Cokrojoyo untuk segera membuat bedug yang berasal dari kayu jati yang
diambil dari hutan Pendowo/Bragolan. Raden Patih Cokrojoyo memanggil
Wedono Bragolan yaitu Raden Tumenggung Prawironegoro yang juga adalah
adik dari KRAA Cokronagoro I sendiri, untuk bersama-sama melaksanakan
perintah tersebut. Akhirnya disepakati untuk membuat bedug besar/agung
dengan menggunakan bahan dari pangkal (bongkot) kayu jati bang yang
bercabang lima (dalam ilmu bangunan Jawa/Serat Kaweruh Kalang disebut
pohon jati pendowo), daerah dimana terdapat pohon jati pendowo ini
disebut sebagai dusun Pendowo Desa Bragolan Kecamatan Purwodadi.
Setelah
mendapat restu dari Kanjeng Raden Adipati Arya Cokronagoro I, maka
dimulailah pembuatan Bedug Agung tersebut yang memakan waktu cukup lama
sebab peralatan pada saat itu belumlah seperti sekarang ini. Disamping
itu saat akan mengerjakan dan pada waktu pengerjaannya, senantiasa
didukung dari para ulama dan para pekerjanya untuk memohon kehadirat
Allah Swt agar selalu mendapatkan petunjuk serta kekuatan-Nya.
Akhirnya
bedug besar/agung yang direncanakan dan dibuat dengan penuh kesungguhan
dari bahan pangkal (bongkot) kayu jati bong yang langka bentuk dan
ukuran yang luar biasa besarnya telah dapat diwujudkan. Adapun jumlah
paku yang digunakan adalah paku keling dari kayu jati untuk memaku kulit
bagian depan 120 buah dan kulit bagian belakang 98 buah. Spesifikasi
lain yaitu garis tengah depan 194 cm, garis tengah belakang 180 cm.
Keliling bagian depan 601 cm, keliling bagian belakang 564 cm. Dibuat
sekitar tahun 1762 Jawa atau 1834 Masehi.
Sedangkan kulit bedug dibuat dari :
1. Kulit banteng ukuran garis tengah 220 cm.
2. Bagian belakang pada tahun 1936 rusak dan diganti dengan kulit sapi Benggala (Ongak).
3. Sampai saat ini tahun 2005 telah dilakukan penggantian kulit bedug bagian belakang tiga kali dan terakhir tahun 1996.
Kulit bagian depan masih utuh tetap kulit asli sejak dibuatnya yaitu dari kulit banteng.