Setiap
manusia berusaha mengontrol apa yang ada di sekitarnya, namun yang paling sukar
dikontrol adalah pribadi manusia itu sendiri.
Amsal 16:32
Orang yang sabar melebihi seorang
pahlawan, orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota.
Kamus
besar bahasa Indonesia pahlawan adalah orang yg menonjol karena keberanian dan
pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yg gagah berani.
Amsal
ditulis pada zaman dimana menundukan kota merupakan keberhasilan yang sangat
luar biasa, namun Alkitab mengatakan bahwa bagi Tuhan keberhasilan itu tidak
ada artinya dengan keberhasilan seseorang mengendalikan dirinya.
Kita tidak dapat menundukkan atau
mengontrol sesuatu ataupun seseorang kalau kita tidak mampu mengontrol diri
sendiri. Karena itu
banyak kegagalan yang disebabkan ketidakmampuan untuk mengontrol diri sendiri,
bahkan suatu bangsa bisa hancur jika penguasanya tidak bisa untuk mengontrol
dirinya sendiri. Orang yang mampu
mengendalikan dirinya otomatis dapat merebut kota tetapi org yang merebut kota
belum tentu mampu mengendalikan dirinya.
Amsal 25:28
Orang yang tak dapat mengendalikan diri
adalah seperti kota yang roboh temboknya.
Seseorang
yang tidak mempunyai penguasaan diri akan selalu rentan terhadap segala sesuatu yang menekan dirinya, orang itu
tidak akan sanggup bertahan apabila menghadapi tantangan dan halangan dalam
kehidupannya. Ketika orang tidak mampu
mengendalikan dirinya maka ia akan memiliki respon yg salah terhadap masalah
(perumpamaan mengenai wortel dan telur)
Salah
satu karakteristik dari sikap kekanan-kanakan adalah tidak adanya penguasaan
diri. Penguasaan diri bukanlah sesuatu
yang dibawa sejak lahir, melainkan sesuatu yang harus dilatih dan dipelajari
dalam proses pendewasaan diri. Karena itu, salah satu tanda menuju kedewasaan
adalah kemampuan untuk mengendalikan diri.
Ada tiga
aspek yang dapat kita pelajari untuk dapat mengendalikan diri. Ketiga aspek itu
adalah :
- Menguasai Lidah
Dalam
suratnya, Yakobus 3: 2 menyatakan bahwa barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang yang sempurna. Artinya orang yang sempurna adalah
orang yang bisa mengendalikan perkataannya, dan lewat perkataannya dia pun
mampu mengendalikan tubuhnya.
Alasan
kita perlu menguasai lidah atau mulut anda adalah :
- Karena Lidah Mengendalikan Hidup (Yakobus 3:3-4)
Yakobus
menggunakan perumpamaan kekang pada mulut kuda untuk menjelaskan kuasa dari
menjaga perkataan. Dengan mengendalikan lidah/perkataan, kita dapat
mengendalikan tubuh kita. Untuk itu kita harus berhati-hati dengan perkataan
kita.
Perumpamaan
tentang kemudi pada kapal, menjelaskan bahwa lewat perkataan seseorang bisa
menentukan kemana kehidupanmu berjalan. Kita harus memperhatikan perkataan yang
keluar dari mulut kita, juga kepada siapa kita berbicara. Hal ini tidak bisa
kita lakukan seorang diri, kita perlu meminta petunjuk Tuhan seperti yang
dilakukan oleh Daud pada Mazmur 141:3.
- Karena Lidah Dapat Menghancurkan Apa yang Sudah Dibangun (Yakobus 3:5-8)
Perkataanmu
bisa menghancurkan reputasi, kepercayaan, hubungan bahkan masa depan seseorang
dalam satu malam.
Dampak
dari perkataan bisa terjadi secara beruntun, jadi perkataan yang sia-sia akan
merusak sesuatu bahkan lebih jauh dari apa yang kita pikirkan. Bahkan Yakobus mengungkapkan
bahwa semua binatang bisa dijinakkan, tapi tidak seorangpun dapat menjinakkan
lidah (ayat 8).
- Lidah Menunjukan Siapa Diri Kita Sebenarnya (Yakobus 3:11-12)
Perumpamaan mata air menceritakan bahwa
apa yang keluar dari dalam perkataan seseorang mencerminkan apa yang ada di
dalam hatinya. Jika
seseorang mempunyai masalah dengan mulut dan perkataannya, maka permasalahan
terletak pada hatinya. Jadi untuk memperbaikinya, anda harus menyembuhkan apa
yang ada di hati anda.
Bahkan
secara jasmani, kondisi lidah bisa menentukan kesehatan organ tubuh lain
seseorang. Maka tidak aneh jika apa yang keluar lewat lidah (perkataan)
merupakan gambaran kondisi hatimu.
2.
Menguasai Tubuh
Roma 12:1 Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati
Hal ini
meliputi penguasaan diri dalam makanan, pekerjaan, pola hidup dan sebagainya.
Nafsu
makan/seks/emosi itu sebenarnya baik, namun jika tidak dapat dikendalikan maka
itu akan merusak kehidupan seseorang. Apapun yang dilakukan secara berlebihan
akan merusak dirimu, jadi berlakulah seimbang.
1 Korintus 10:31, apapun yang kamu lakukan
(makan/minum/dsb) lakukanlah itu untuk kemuliaan Tuhan.
3.
Menguasai Semua Sumber Daya Yang Tuhan Berikan
Hal ini meliputi kemampuan untuk
mengontrol waktu, energi, uang atau semua yang Tuhan berikan.
Kita
sering memboroskan sesuatu, sehingga justru pada saat kita membutuhkan kita
tidak dapat melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Kelolalah dengan baik
semua yang diberikan.
Berikut
4 hal yang harus dilakukan Agar Berhasil Meningkatkan Pengendalian Diri :
*Set
a goal (1 Kor 9:26), harus punya target untuk mencapai sesuatu, lalu
fokuslah!
*Practice
self control (1 Kor 9 : 24-25), karena kita tidak dilahirkan dengan
kemampuan untuk menguasai diri, maka kita harus berlatih.
*Discipline
(1 Kor 9:26-27), kedisiplinan sangat dibutuhkan dalam latihan penguasaan diri.
*Get
a Coach, cari orang yang bisa melatih, menuntun dan memperhatikan kita agar
kita bisa sampai pada tujuan yang kita inginkan.
Things To Do For Anti and Karla: Menulis
aktivitas dan banyaknya kata berkat yang diucapkan setiaphari selama 1 minggu
:D
Come on, go extra miles!! :D
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.