Perangkat Lunak Desain Grafis
– Disini akan dibahas mengenai defini desain grafis, perbedaan gambar
berbasis vektor dan bitmap, beserta contoh aplikasi pengolah gambar.
1. Definisi Desain Grafis. Desain
grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan teks atau
gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan. Desain grafis merupakan
karya yang memiliki tampilan yang indah.Seni desain grafis mencakup
kemampuan kognitif, keterampilan termasuk tipografi, pengolahan gambar,
dan page layout. Desain grafis mengolah tampilan huruf dan
ruang komposisi untuk menciptakan suatu rancangan yang efektif dan
komunikatif. Prinsip-prinsip dasar dari sebuah desain grafis adalah
keseimbangan (balance), ritme (rhytem), tekanan (emphasis), proporsi (proportion), dan kesatuan (unity), sehingga membentuk sebuah aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Gambar 1.1 Salah satu hasil karya desain dengan CorelDRAW.
Desainer grafis adalah orang yang
mendesain grafis. Seorang desainer grafis harus memiliki kelebihan dalam
berbagai hal terutama dalam menuangkan ide ke dalam suatu karya dengan
menggunakan indra, alat tradisional (seperti pensil atau tinta), dan
komputer. Sebuah ide dalam pikiran seorang desainer tidak dapat disebut
sebuah desain jika tidak dituangkan pada suatu karya dalam bentuk
visual.
Komputer dalam sebuah industri merupakan alat produksi yang efektif. Untuk itu, sekitar tahun 1980 dibuat software desain grafis yang membantu industri desain grafis. Dengan software-software desain grafis ini, para desainer dapat membuat manipulasi terhadap gambar (image),
sehingga dapat diciptakan objek-objek yang menarik konsumen, seperti
desain pada kemasan suatu produk, pamflet, brosur, dan objek-objek lain
yang berhubungan dengan perusahaan. Sebelum membahas mengenai software desain
grafis, Anda harus mengenal berbagai bidang pekerjaan yang berkaitan
dengan desain grafis. Contoh produk desain grafis yang banyak sekali
Anda temui, adalah desain sablon pada T-Shirt. Coba Anda perhatikan gambar-gambar sablon pada T-Shirt. Mungkin Anda memilih T-Shirt tersebut karena desain pada gambar sablonnya yang menarik sehingga Anda membeli T-Shirt tersebut. Pernahkah Anda memikirkan, apakah orang yang pembuat gambar pada T-Shirt menggambarnya satu persatu pada setiap T-Shirt atau dengan cara apa mereka menggambarnya?
Contoh lain hasil karya desain grafis adalah desain pada buku pelajaran. Lihatlah desain pada cover buku Anda dan desain layout setiap lembar buku, agar memberikan tampilan yang menarik, penerbit buku tersebut menggunakan software desain grafis untuk membuatnya.
Gambar 1.2 Salah satu contoh hasil karya Desain Grafis berupa Cover Buku.
Saat ini, desain grafis menjadi hal yang
penting. Segala bidang usaha selalu membutuhkan jasa desainer untuk
membantu memperindah penampilan produknya, jika Anda mempelajari materi
desain grafis ini dengan baik, dan mengembangkannya dengan sering
berlatih, suatu hari Anda dapat menjadi desainer yang handal. Saat ini
banyak software yang dibuat untuk membuat sebuah desain grafis yang
indah, misalnya: CorelDRAW, Adobe Photoshop, Page Maker, Adobe Indesign,
dan lain sebagainya.
2. Mengenal Grafik Berbasis Vektor dan Bitmap
Terdapat dua metode yang dapat digunakan
untuk membuat suatu desain grafis, yaitu metode grafik berbasis vector
dan metode berbasis bitmap. Kedua macam metode ini menginterpretasikan
input yang dilakukan dan ditampilkan pada outputnya berupa grafis yang
dapat Anda lihat pada sebuah monitor atau plotter. Kedua metode tersebut
akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Metode Bitmap (Raster). Metode bitmap
atau secara tekniknya disebut juga raster adalah metode komputer yang
menampilkan gambar dalam bentuk kumpulan titik-titik (dot) atau
sekumpulan kotak-kotak kecil (maping) yang biasa disebut juga dengan
pixel (picture element). Masing-masing titik-titik tersebut mempunyai
nilai warna yang disusun pada bidang datar tegak lurus (grid) dengan
kerapatan yang sudah ditentukan, sehingga jika dilihat dalam suatu jarak
tertentu akan membentuk sebuah gambar yang sangat menarik dan sesuai
dengan keinginan pembuatnya.
Sebuah gambar yang dibuat dengan metode
bitmap akan terlihat bagus jika dibuat berdasarkan ukuran tertentu, di
mana pixel-pixel yang menyusun gambar tersebut rapat antara satu dengan
yang lainnya. Akan tetapi, jika sebuah gambar bitmap diperbesar
melampaui batas yang telah ditentukan maka gambar tersebut akan pecah.
Resolusi atau titik per satuan luasnya sangat mempengaruhi detail gambar
bitmap. Sifat grafis bitmap sangat bergantung pada kerapatan pixel yang
menyusunnya. Jumlah pixel dapat diukur dalam satuan dpi (dot per inch). Ketajaman atau intensitas warna sangat menentukan kualitas suatu gambar yang bermetode bitmap.
a.
b.
Gambar 1.3 Dua gambar yang sama, dengan ukuran yang sama diperbesar 300%. a. Metode bitmap b. Metode vektor
Resolusi adalah patokan yang harus Anda
kenal ketika berinteraksi dengan grafis metode bitmap. Resolusi
merupakan perbandingan antara jumlah pixel per satuan luas. Resolusi
diukur dalam satuan dpi. Misalnya, jika sebuah gambar yang mempunyai
resolusi 72 dpi itu artinya dalam ukuran luas 1 inchi terdapat 72 buah
pixel. Akan tetapi jika dalam ukuran luas yang sama tapi resolusinya 300
dpi, artinya dalam ukuran luas 1 inchi terdapat 300 buah pixel.
Kelemahan dari metode bitmap adalah
sifat gambar raster bergantung pada resolusi, hal ini menyebabkan gambar
dengan resolusi rendah (low resolution) akan sulit untuk diubah menjadi
gambar beresolusi tinggi (high resulotion). Sebaliknya, sebuah gambar
yang memiliki high resolution akan mudah untuk diubah menjadi gambar
yang low resolution.
Jadi, perlu dipahami ketika membuat
grafis dengan metode bitmap adalah resolusi. Sebuah gambar bitmap yang
akan dicetak lebih baik menggunakan resolusi yang tinggi, karena jika
resolusinya rendah maka gambar tersebut akan pecah. Selain itu, gambar
yang diperbesar dengan tidak mengubah resolusi menyebabkan gambar
tersebut akan terlihat pecah dan buram, perhatikan contoh gambar
berikut.
Gambar 1.4 Gambar resolusi rendah yang diperbesar.
b. Metode Vector. Metode vector merupakan
metode desain grafis yang menggunakan objek geometris dan perhitungan
matematis. Metode ini menganggap gambar sebagai sekumpulan titik yang
mempunyai koordinat tertentu (Coordinat Cartesian) yang saling dihubungkan dengan garis atau kurva dengan rumus tertentu. Dalam gambar vector,
garis-garis tersebut merupakan garis konseptual, sehingga hasil
akhirnya berupa kalkulasi dari faktor-faktor konseptual tadi. Oleh
karena itu, sebuah grafis vector dapat diperbesar (sebesar apapun) tanpa mengurangi ketajaman objek pada ukuran normal sebelum dilakukan perubahan.
Oleh karena sifat grafis berbasis vector tidak
tergantung resolusi tinggi, sehingga gambar-gambar yang dibentuknya
lebih kompleks, dapat diproses dengan mudah karena tidak melibatkan
terlalu banyak pixel. Gambar grafis berbasis vector dapat dibuat lebih kompleks lagi, yakni dibuat dalam 3 dimensi koordinat Cartesian (x, y, z) dan tidak hanya menggunakan koordinat Cartesian 2 dimensi (x, y). Gambar berbasis vector dapat Anda gunakan dalam berbagai, ukuran dan dalam berbagai media reproduksi gamba. Gambar berbasis vector juga
sering digunakan untuk pembuatan presisi yang tinggi. Pada model desain
ini, ukuran, sudut, dan toleransi benarbenar diperhatikan. Gambar
berbasis vector banyak sekali digunakan untuk membuat logo, kop surat, kartu nama, booklet, dan lain sebagainya.
Kelemahan dari gambar berbasis vector adalah
pembuatannya yang bersifat konseptual. Untuk membuat sebuah gambar
dengan suatu warna yang kinerjanya sangatlah buruk, artinya gradasi
warna yang dihasilkan tidak sempurna. Akan tetapi, kekurangan dari segi
warna dapat disiasati dengan mengimpor objek ke bentuk bitmap dan diedit
kembali menggunakan program desain berbasis bitmap.
Gambar 1.5 Logo
biasanya dibuat berdasarkan metode vektor. Contoh program berbasis
vektor Adalah Open Office.org Draw, Macromedia Freehand, Adobe
Ilustrator, dan CorelDRAW.
• Open Office.org Draw merupakan salah satu program desain open source yang berbasis vektor dan terintegrasi dalam Open Office.org. Anda dapat membuat garis, shape, Flowchart dan
berbagai desain vektor lainnya. Dari segi tampilan, program ini mirip
dengan program Microsoft Publisher. Kelebihan dari Oppen Office.org Draw
yaitu memiliki banyak flag, icon, clipart, logo, dan banner dalam
galerinya. Akan tetapi untuk desain berbasis vektor, program ini kurang
fleksibel dalam hal pengeditan gambar bila dibandingkan dengan program
lainnya.
Gambar 1.6 Tampilan Open Office.org Draw.
• Macromedia FreeHand MX merupakan salah
satu program grafik vektor yang banyak digunakan oleh para desainer
profesional. Dari segi tampilannya, FreeHand tidak jauh berbeda dengan
Adobe Ilustrator. Oleh karena kemampuannya yang fleksibel dalam membuat
gambar, FreeHand sering digunakan untuk pembuatan sistem layout halaman,
pembuatan dan pengeditan grafik vektor untuk printing dan web. Setelah
perusahaan Adobe membeli Macromedia, pada tahun 2007 Adobe memutuskan
untuk tidak mengembangkannya lagi karena pangsa pasar yang tumpang
tindih dengan Adobe Ilustrator.
Gambar 1.7 Tampilan Macromedia FreeHand MX.
• Adobe Ilustrator merupakan
program unggulan Adobe yang berbasis vektor yang banyak digunakan oleh
desainer profesional. Kemampuan dalam mengolah gambar tentunya tidak
perlu diragukan lagi. Ketika pengguna bekerja dengan objek yang banyak,
setiap objek tersebut memiliki layer tersendiri sehingga akan sangat
leluasa untuk memodifikasi setiap objek. Begitu pula dengan kemampuannya
mengimpor dan mengekspor file, Adobe Ilustrator dapat men-support banyak sekali tipe file (PSD, JPEG, TIFF, SVG, dll.).
Dimulai dari beberapa tahun yang lalu,
Adobe Ilustrator sudah terintegrasi dalam Adobe CS bersama Adobe
PhotoShop, InDesign, dan program lainnya. Akan tetapi, bagi para pemula,
membuat kurva menggunakan Adobe Ilustrator relatif lebih sulit
dibandingkan dengan program sejenisnya. Selain itu, harganya yang mahal
menjadi pertimbangan lain.
Gambar 1.8 Tampilan Adobe Ilustrator CS3.
CorelDRAW merupakan program grafik
vektor yang banyak digunakan di bidang industri garmen dan percetakan.
Semejak Corel mengeluarkan produk Corel X3, CorelDRAW termasuk di
dalamnya bersama Corel PHOTO-PAINT, Corel CAPTURE, Duplexing Wizard, SB
Profier, dan Bitstream Font Navigator. CorelDRAW memiliki banyak tools
yang dapat digunakan untuk membuat dan memodifikasi desain berbasis
vektor. CorelDraw digunakan untuk menggambar, hampir semua objek dapat
digambar oleh CorelDraw, seperti bentuk-bentuk berikut.
• Bentuk dasar seperti garis, segi empat, kurva, lingkaran, dan elips.
• Bentuk sederhana, seperti logo, dan huruf.
• Bentuk kompleks, seperti tampak depan atau samping sebuah objek.
• Bentuk teknis, seperti potongan gedung, desa kota (lengkap dengan skala).
• Teks yang berupa diagram dan newsletter, hingga ke bentuk kompleks seperti komik, desain poster dan clipart.
• Bentuk dasar seperti garis, segi empat, kurva, lingkaran, dan elips.
• Bentuk sederhana, seperti logo, dan huruf.
• Bentuk kompleks, seperti tampak depan atau samping sebuah objek.
• Bentuk teknis, seperti potongan gedung, desa kota (lengkap dengan skala).
• Teks yang berupa diagram dan newsletter, hingga ke bentuk kompleks seperti komik, desain poster dan clipart.
Penggunaan CorelDRAW dalam membuat dan
memodifikasi objek relatif lebih mudah dibandingkan dengan Adobe
Ilustrator. Para pengguna dapat melayout teks dengan mudah seperti pada
MS. Office Word. Selain itu, Pengguna dapat bekerja menggunakan beberapa
halaman sekaligus. Karena kemudahannya itulah, pada buku ini dibahas
cara membuat dan memodifikasi objek menggunakan CorelDRAW.
Gambar 1.9 Tampilan CorelDRAW X3.
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.