Sifat Listrik Larutan- Pada
bagian sebelumnya, Anda sudah belajar tentang sifat-sifat logam. Salah
satunya, logam merupakan konduktor listrik yang baik (ingat teori lautan
elektron pada logam). Apakah larutan dapat menghantarkan listrik? Jika
ya, bagaimana prosesnya? Apakah sama dengan teori lautan elektron?
1. Pengertian Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Logam dapat menghantarkan listrik sebab adanya elektron yang dapat bergerak bebas. Aliran listrik sendiri adalah aliran elektron yang bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Air murni tersusun atas molekul-molekul H2O. Adakah elektron bebas dalam molekul H2O? Molekul H2O bersifat netral, tidak memiliki elektron bebas. Akibatnya, Anda dapat menduga bahwa air murni tidak memiliki potensi untuk menghantarkan listrik.
Logam dapat menghantarkan listrik sebab adanya elektron yang dapat bergerak bebas. Aliran listrik sendiri adalah aliran elektron yang bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah. Air murni tersusun atas molekul-molekul H2O. Adakah elektron bebas dalam molekul H2O? Molekul H2O bersifat netral, tidak memiliki elektron bebas. Akibatnya, Anda dapat menduga bahwa air murni tidak memiliki potensi untuk menghantarkan listrik.
Bagaimana jika dalam air terdapat zat
terlarut? Bergantung pada sifat zat terlarut, ada larutan yang dapat
menghantarkan listrik ada juga yang tidak dapat menghantarkan listrik.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit, sedangkan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan nonelektrolit.
Untuk mengetahui daya hantar listrik dari larutan, Anda dapat
mempelajari hasil percobaan berikut. Terdapat beberapa macam larutan
dengan kadar tertentu, yang dilewatkan aliran listrik ke dalamnya.
Indikator yang digunakan adalah lampu listrik kecil seperti pada Gambar 6.3.
Gambar 6.3 Pengujian daya hantar listrik pada Larutan
Gambar 6.4 Desain pengujian daya hantar listrik Larutan
Skema/desain percobaan (Gambar 6.4)
Keterangan gambar disain:
1. Larutan uji
2. Elektrode
3. Lampu baterai
4. Sumber arus (AC/DC)
Keterangan gambar disain:
1. Larutan uji
2. Elektrode
3. Lampu baterai
4. Sumber arus (AC/DC)
No. | Larutan |
1. | Garam dapur 5% berat |
2. | Alkohol 10% volume |
3. | Gula pasir 5% berat |
4. | Cuka 10% volume |
5. | Asam Klorida 10% volume |
Berdasarkan data hasil pengamatan,
diketahui bahwa garam dapur (NaCl) dan asam klorida (HCl) dapat menyala
dengan terang. Asam asetat atau cuka (CH3COOH) menyala, tetapi redup. Adapun alkohol (C2H5OH) dan gula pasir (C12H22O11)
tidak menyala, mengapa? Pada Bab Ikatan Kimia, Anda sudah belajar
tentang senyawa ion dan senyawa kovalen. Bagaimana sifat listrik dari
kedua senyawa itu? Senyawa ion terbentuk melalui transfer elektron
menghasilkan kation dan anion. Kedua spesi kimia ini memiliki muatan
listrik positif dan negatif. Contohnya adalah garam dapur atau NaCl.
Jika garam dapur dilarutkan ke dalam air, akan terurai membentuk ion-ionnya sehingga dalam larutan NaCl terdapat spesi yang bermuatan listrik, yakni Na+ dan Cl– (perhatikan Gambar 6.5).
Gambar 6.6 Model pelarutan gula pasir
NaCl(aq) →Na+(aq) + Cl–(aq)
Pada saat elektrode dihubungkan dengan sumber arus, ion-ion Na+ dan Cl–
akan bergerak menuju elektrode-elektrode yang berlawanan muatan dengan
membawa muatan listrik. Jadi, listrik dapat mengalir dari satu elektrode
ke elektrode lain melalui ion-ion dalam larutan. Alkohol dan gula pasir
tergolong senyawa kovalen. Apa yang terjadi jika kedua senyawa ini
dilarutkan dalam air?
Oleh karena pembentukan ikatan kovalen tidak melalui transfer elektron maka senyawa kovalen tidak terionisasi (dengan beberapa pengecualian), melainkan terurai secara molekuler (perhatikan Gambar 6.6). Akibatnya, di dalam larutan tidak ada spesi yang dapat menghantarkan arus litrik.
Gambar 6.6 Model pelarutan gula pasir
C2H5OH(l) →C2H5OH(aq)
C12H22O11(s) →C12H22O11(aq)
C12H22O11(s) →C12H22O11(aq)
Contoh Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit
Perhatikan data hasil percobaan yang ditabulasikan ke dalam tabel berikut.
Perhatikan data hasil percobaan yang ditabulasikan ke dalam tabel berikut.
Larutan
|
Nyala Lampu
|
Gejala Di Elektroda
|
A | Terang | Terjadi gelembung |
B | Terang | Terjadi gelembung |
C | Redup | sedikit gelembung |
D | Tidak | – |
Manakah yang tergolong larutan elektrolit?
Jawab
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik yang ditandai dengan lampu yang menyala dan di elektrode terbentuk gelembung gas akibat peristiwa elektrolisis. Jadi, larutan A, B, dan C, tergolong larutan elektrolit.
Jawab
Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik yang ditandai dengan lampu yang menyala dan di elektrode terbentuk gelembung gas akibat peristiwa elektrolisis. Jadi, larutan A, B, dan C, tergolong larutan elektrolit.
2. Perbedaan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Pada percobaan yang lain, HCl dan CH3COOH terbentuk melalui ikatan kovalen, tetapi dapat menghantarkan arus listrik, mengapa? Harus diingat bahwa semua asam terbentuk melalui ikatan kovalen, tetapi di dalam pelarut air, asam-asam akan terurai menjadi ion H+ dan ion negatif sisa asam, dalam kasus ini adalah ion Cl– dan ion CH3COO–. Oleh karena semua asam terionisasi di dalam pelarut air maka dapat diduga bahwa larutan asam dapat menghantarkan arus listrik melalui proses yang serupa dengan senyawa-senyawa ion. Mengapa asam-asam yang berikatan kovalen dapat terionisasi dalam pelarut air? Mengapa HCl dapat menyalakan lampu dengan terang (perhatikan Gambar 6.7), sedangkan CH3COOH kurang terang? Atom hidrogen hanya memiliki satu elektron dan berperan sebagai elektron valensi. Jika elektron valensi lepas maka yang tersisa hanya inti atom hidrogen yang bermuatan positif. Gugus sisa asam memiliki kekuatan untuk menarik pasangan elektron pada ikatan yang digunakan bersama dengan atom hidrogen. Kekuatan tarikan bergantung pada sifat dan struktur gugus sisa asam.
Pada percobaan yang lain, HCl dan CH3COOH terbentuk melalui ikatan kovalen, tetapi dapat menghantarkan arus listrik, mengapa? Harus diingat bahwa semua asam terbentuk melalui ikatan kovalen, tetapi di dalam pelarut air, asam-asam akan terurai menjadi ion H+ dan ion negatif sisa asam, dalam kasus ini adalah ion Cl– dan ion CH3COO–. Oleh karena semua asam terionisasi di dalam pelarut air maka dapat diduga bahwa larutan asam dapat menghantarkan arus listrik melalui proses yang serupa dengan senyawa-senyawa ion. Mengapa asam-asam yang berikatan kovalen dapat terionisasi dalam pelarut air? Mengapa HCl dapat menyalakan lampu dengan terang (perhatikan Gambar 6.7), sedangkan CH3COOH kurang terang? Atom hidrogen hanya memiliki satu elektron dan berperan sebagai elektron valensi. Jika elektron valensi lepas maka yang tersisa hanya inti atom hidrogen yang bermuatan positif. Gugus sisa asam memiliki kekuatan untuk menarik pasangan elektron pada ikatan yang digunakan bersama dengan atom hidrogen. Kekuatan tarikan bergantung pada sifat dan struktur gugus sisa asam.
Jika asam dilarutkan dalam air, gugus
sisa asam akan menarik pasangan elektron ikatan sehingga terurai
membentuk ion sisa asam yang bermuatan negatif (kelebihan elektron) dan
atom hidrogen yang sudah kehilangan elektron valensinya (membentuk ion H+).
Oleh karena daya tarik gugus sisa asam terhadap pasangan elektron
ikatan beragam maka pembentukan ion H+ dan ion sisa asam dalam pelarut
air tidak sama. Asam-asam kuat seperti HCl, HNO3, dan H2SO4,
gugus sisa asamnya memiliki daya tarik relatif kuat terhadap pasangan
elektron ikatan sehingga hampir semua molekul asam dalam air
terionisasi. Dapat dikatakan bahwa asam-asam tersebut terionisasi sempurna.
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
Asam-asam lemah seperti CH3COOH, H2S, HCN, dan H2SO3,
gugus sisa asamnya memiliki daya tarik kurang kuat sehingga tidak semua
molekul-molekul asam ini dalam air terionisasi, tetapi hanya sebagian
kecil. Sisanya tetap dalam bentuk molekulnya.
CH3COOH(aq) ⇄ H+(aq)+CH3COO–(aq)
Tanda panah dua arah menunjukkan hanya
sebagian kecil dari asam asetat terurai menjadi ion-ionnya. Umumnya
tetap sebagai molekul (perhatikan Gambar 6.8).
Gambar 6.8 Model pelarutan asam asetat
Contoh Larutan Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah
Mengapa larutan NH4Cl 5% di dalam air dapat menghantarkan arus listrik dengan baik (lampu menyala terang), sedangkan larutan NH3 10% menyala redup? Jelaskan.
Jawab
NH4Cl tergolong senyawa ion. Jika dilarutkan dalam air akan terionisasi membentuk ion NH4+ dan ion Cl–.
Persamaan ionisasinya:
NH4Cl(aq)→NH4+(aq) + Cl– (aq)
Oleh karena daya hantar listrik NH4Cl baik, berarti ionisasinya sempurna. NH3 tergolong senyawa kovalen. Jika dilarutkan dalam air, sebagian kecil NH3dapat bereaksi dengan molekul-molekul air membentuk spesi bermuatan listrik.
Persamaan reaksinya:
NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)
Mengapa larutan NH4Cl 5% di dalam air dapat menghantarkan arus listrik dengan baik (lampu menyala terang), sedangkan larutan NH3 10% menyala redup? Jelaskan.
Jawab
NH4Cl tergolong senyawa ion. Jika dilarutkan dalam air akan terionisasi membentuk ion NH4+ dan ion Cl–.
Persamaan ionisasinya:
NH4Cl(aq)→NH4+(aq) + Cl– (aq)
Oleh karena daya hantar listrik NH4Cl baik, berarti ionisasinya sempurna. NH3 tergolong senyawa kovalen. Jika dilarutkan dalam air, sebagian kecil NH3dapat bereaksi dengan molekul-molekul air membentuk spesi bermuatan listrik.
Persamaan reaksinya:
NH3(aq) + H2O(l) ⇄ NH4+(aq) + OH–(aq)
Oleh karena hanya sebagian kecil dari molekul NH3 yang bereaksi dengan air maka hanya ada sedikit ion-ion NH4+ dan OH– dalam larutan NH3 yang dapat menghantarkan arus listrik. Dengan demikian, larutan NH3 tergolong larutan elektrolit lemah.
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.